2008-12-02

CO Course 2008

CO Course - Community Organising Course. Tahun ini mengambil tema "Community Organising and Human Rights Based Approach to Development". Pilihan atas tema didasarkan pada pemikiran bahwa hak asasi manusia merupakan prinsip dasar untuk semua gerakan sosial. Kegiatan tahunan yang dilakukan atas kerjasama SEAPCP (South East Asia Popular Communication Programme) dan Yayasan Wisnu sebagai 'tuan rumah', bertujuan untuk memberikan kerangka dasar tentang HAM dan bagaimana kerangka acuan tersebut dapat diadopsi dalam strategi pembangunan. Hal lain yang paling penting adalah bagaimana nantinya peserta dapat memberikan pemahaman tentang perspektif dan keahlian 'HAM' kepada komunitas.

Kali ini kegiatan diikuti oleh 19 peserta dari 10 negara pada 1-12 Nopember 2008, bertempat di Inna Sindhu Beach Hotel, Sanur. Kegiatan utama yang dilakukan para peserta adalah merefleksikan kegiatan lembaga masing-masing peserta dalam kerangka HAM dan saling belajar tentang pendekatan dasar pengorganisasian terkait dengan HAM dan pembangunan, difasilitasi Tan Jo Hann dari KOMAS, Malaysia dan Aung Myo Min dari HREIB, Burma.

Kegiatan dimulai pada tanggal 2, diawali dengan perkenalan dan 'Balinese opening ceremony' diiringi rindik di tengah harum dupa. Setiap peserta mendapat satu set information kit, kamen, bunga, dan percikan air - berharap semua berjalan seperti yang diharapkan.

Dilanjutkan dengan berbagi cerita dan pengalaman antar peserta tentang lembaga masing-masing. Memakan waktu sehari penuh, 16 lembaga harus dipresentasikan secara kreatif. Selanjutnya ... 'welcome dinner' di Wisnu. Kedatangan peserta disambut dengan jajaran 10 bendera negara peserta di tengah hamparan padi siap panen. Jus terong belanda dan berbagai jenis buah ditata di bale bengong. Acara inti adalah penanaman 13 tanaman langka: badung, kelapa gading, kelapa ijo, sawo kecik, majegau, kelicung, jeleket, mundeh, boni, juwet item, tanjung. Setelah dihibur Binar, Laras, dan PKK Pengubengan Kauh, tentu saja: makan malam. Semua jenis masakan dan yang memasak didatangkan dari Kiadan Pelaga. Nyam ...



Hari kedua diisi oleh Hira Jhamtani: issues in rights based development. Diawali dengan membahas kondisi air dan benih berdasarkan kasus yang terjadi di Afrika dan Indonesia. Dilanjutkan penyampaikan beberapa fakta. Semua peserta kaget dan kagum, terutama ketika diungkapkan bahwa subsidi untuk ternak sapi di Eropa adalah US$2 per hari, sementara lebih dari 2,8 milyar orang hidup di bawah US$2 per hari!

Hari ketiga-keempat, field trip. Peserta dibagi 3 kelompok, mengunjungi Kiadan Pelaga, Nusa Ceningan, dan Kapal. Semua membawa ceritanya masing-masing, yang juga diceritakan lewat gambar. Sebagai nara sumber, Pak Suar dari Wisnu yang selama ini bekerja sama dengan Pelaga dan Ceningan untuk pengelolaan sumberdaya komunitas, juga Pak Alit yang asli Kapal dan sedang mengembangkan Kapal Village Ecotourism.

Hari kelima dan seterusnya ... strategi aksi kolektif, memfasilitasi komunitas, menggunakan dan memproduksi media kreatif seperti teater-permainan-visual, berlatih fasilitasi, simulasi fasilitasi komunitas. Setiap hari selalu tertawa karena media yang digunakan media kreatif yang menyenangkan. Hanya hari terakhir yang diisi sedikit air mata ketika melakukan evaluasi ... sebagian peserta terharu atas hari-hari yang sudah mereka lewati dengan hangat. Selalu: thank you, thank you, thank you!
Satu hal yang juga sangat menyenangkan: solidarity night. Sepanjang malam slalu ... dansa, sepanjang malam slalu ... pesta! Gerakkan kakimu ke kiri dan ke kanan ...


3 komentar:

Martina Bariak mengatakan...

Wow! senangnyaaaaa liat kru Wisnu yang tambah buuanyak... salam Atiek... masih di sana ya? dah menikah blon?? hehe
-Tina-

Martina Bariak mengatakan...

Ada yang tanya2 tetntang Yayasan Lingkungan Hidup n ak ga sempat ke Kerobokan so coba2 liat di Website... eh, ada ..

Yayasan Wisnu mengatakan...

Halo ... ini mbak Martina Bariak? Apa kabar?