2009-07-10

Jadi Koki Cilik

Lagi-lagi ... Fun Sun_Day. Kali ini di hari Kamis, 9 Juli 2009.
Pesertanya: Gadis, Diah, Luhtu, Binar, Kadek, Anggi, Amanda, Dimas, Yoni, Ega, Agus, Budi, Ade Rai, dan Vianna ... dari TK sampai SMP.

Olahraga dulu sebelum mulai menjadi koki, supaya segar dan ototnya lentur. Setelah itu, memilih menu. Ada 3 menu yang ditawarkan, yaitu paket sayur sup, paket gado-gado, dan paket plecing kangkung. Ternyata ada 7 anak yang memilih paket plecing kangkung. Maka semua sepakat untuk memasak plecing kangkung, ayam goreng, tempe tepung goreng, nasi putih, dan es buah. Peserta dibagi 4 kelompok: kelompok kangkung, ayam, nasi, dan buah.

Siap-siap ke pasar untuk membeli semua bahan, ke pasar Taman Sari di Kerobokan. Sebelum ke pasar, peserta berdiskusi dulu:
  1. Mengapa kita belajar memasak? Jawabannya adalah: supaya bisa mandiri, bisa masak sendiri, supaya makanan yang dimasak sehat, supaya bisa menghargai orang yang memasak (ibu, nenek, pembantu ... ternyata yang biasa memasak adalah perempuan)
  2. Makanan seperti apa yang sehat? Jawabannya: yang tidak mengandung pengawet, tidak mengandung pewarna, tidak pakai mecin, tidak disuntik ... dan mereka sepakat untuk mengurangi makan ayam goreng "kentucky" karena ayamnya disuntik, "McD" karena termasuk junk food atau makanan sampah, dan "cicki2an" karena banyak MSG
Tiap kelompok dibagi 2 kantung plastik untuk membawa hasil belanjaan, supaya jumlah plastik dari pasar bisa dikurangi. Tugas tiap kelompok adalah berbelanja sesuai kebutuhan kelompoknya. Misal kelompok kangkung harus membeli kangkung, lombok, tomat, dan bawang marah-bawang putih. Mereka juga harus menawar untuk barang yang akan dibeli. Kelompok ayam yang paling jago menawar ... dari 45 ribu bisa menjadi 40 ribu per ekor.



Selanjutnya ... memasak, lagi-lagi sesuai kelompoknya. Hebat! Tidak ada satu anakpun yang terluka karena pisau ... semua aman terkendali. Semua saling bantu, sehingga bisa selesai tepat sebelum jam makan siang.





Kelompok yang paling cepat selesai adalah kelompok buah. Jadi, sebelum makan siang bersama dimulai karena menunggu nasi matang, es buah sudah habis! Dan ketika nasinya matang, semua makan banyak. Makan ... makan ... semua habis tak tersisa. Hari ini sudah makan sehat: nasi, sayur, lauk, dan es buah yang manis. Nyam!!!





Terakhir, seperti biasa ... menggambar dan menceritakan pengalaman hari ini, juga membagi sertifikat. Klik, klik! Foto bersama tiap kelompok. Setelah itu ... main petak umpet!





Catatan menarik:
  1. Amanda sudah membawa resep membuat spagheti, sayur asem, dan sambel (dan membuat sendiri sambel ala Amanda)
  2. Vianna sering memasak pasta di rumahnya
  3. Luhtu dan Binar punya hobi memasak
  4. Yoni sudah berlatih memotong tomat di rumah
  5. Budi dan Pan Go punya hobi yang sama: makan

1 komentar:

Amisha mengatakan...

Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut