Sedikitnya ada 50 jenis pohon (tanaman keras) yang sudah berhasil diidentifikasi, di antaranya gatep dan sukun. Gatep atau gayam (Inocarpus edulis) kemudian dijadikan nama untuk warung yang berada di bagian depan areal Wisnu. Karena letaknya di bawah pohon gatep, maka dinamakan Warung Beten Gatep. Buahnya bisa direbus dan dijadikan tepung. Daunnya bisa untuk mengobati kencing batu dan untuk obat bisul, sementara kulit pohon untuk mengobati rematik. Bijinya bisa juga digunakan sebagai sumber bahan bakar nabati. Di Bali, buah gatep digunakan sebagai kelengkapan banten bagia pule kerti, pengadang-adang, dan dewa-dewi.
Juga ada beberapa jenis teratai atau padma di kolam Wisnu.
Sedikitnya ada tiga jenis, yaitu teratai putih (Nymphaea odorata), teratai merah (Nymphaea rubra), dan teratai ungu (Nymphaea nouchali). Tanaman lain yang cukup banyak adalah anggrek, yang sampai saat ini belum dilakukan identifikasi terhadap jenis yang ada.
Hasil identifikasi ini nantinya akan diterbitkan dalam bentuk buku. Selain berisi berbagai jenis tanaman yang ada di Wisnu, buku ini juga akan menceritakan proses pertanian yang dilakukan oleh Sekaa Tani Lestari. Saat ini kegiatan yang sedang dilakukan adalah penyiapan lahan dan renovasi kandang sapi sebagai sumber energi alternatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar