2009-04-17

Ngenteg Linggih di Pura Puseh, Kiadan Pelaga

Selasa, 14 April 2009 ... suasana sekitar tiba-tiba terasa dingin setelah sebagian besar orang pergi meninggalkan 'panggung'. Sisa senyum dan tawa masih ada di wajah mereka, anak-anak sampai orang tua. Jam 00 kurang 15 menit. Komang yang saat ini menjadi murid TK, sudah tidak kuat menahan kantuknya, tertidur pulas di bale dawa menunggu orang tuanya membereskan tempat pertunjukan.




Rangkaian acara ngenteg linggih, dan hiburan keseniannya baru saja berakhir, ditutup dengan pementasan Bondres Pan Godogan: Pan Go, Mang Pekak, Anom, Tu Eka. Hampir sepanjang pertunjukkan penonton tertawa lebar, paling tidak tersenyum, dan kadang diam berpikir atas banyolan para bondres-er.








Sebelumnya empat jenis tarian juga dipertunjukkan oleh anak dan orang dewasa asli Kiadan.




Ngenteg linggih merupakan upacara yang ditujukan untuk penyucian pura dan kelengkapannya melalui pecaruan juga untuk menstanakan Ida Sanghyang Widhi di pura. Upacara tersebut merupakan rangkaian kegiatan setelah pembangunan atau perbaikan pura, dan dilakukan setelah pemelaspasan. Ngenteg linggih dimaknai juga sebagai satu media untuk memusatkan pikiran dan perasaan umat sehingga mampu 'menghadirkan' Tuhan dalam setiap pikiran, perkataan, dan perbuatannya.

Maka sebagai simbol pernyataan bahwa upacara ngenteg linggih sudah dilaksanakan secara sah, rangkaiannya ditutup oleh Tari Topeng Sidakarya yang diartikan sebagai keberhasilan.



Tidak ada komentar: