Masa depan menanti ...
24 Juli 2009 - Fasilitasi Pelatihan Ekowisata untuk Wakatobi
Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, Binongko. Empat pulau di Sulawesi Tenggara. Sekelompok masyarakat yang ada di empat pulau tersebut sepakat untuk mengembangkan ekowisata di daerahnya masing-masing ... bukan sekedar menjadi pemandu wisata. Pelatihan dilakukan di kantor Taman Nasional Bali Barat, diikuti 20 orang dari keempat pulau dan 5 orang dari Taman Nasional di Wakatobi. Tanggal 26-nya mereka mengunjungi Nusa Ceningan untuk melihat ekowisata yang dikembangkan di sana.
29 Juli 2009 - Pertemuan Informal Ekowisata
Membuat standar sendiri ... mengapa tidak? Bali harus mempunyai standar wisata eko yang berdasarkan nilai lokal. Kultur dan ekologi menjadi satu hal yang sangat penting, bukan hanya fisik. Pak Gede Ardika sangat mendukung dan mempunyai pemikiran yang sama tentang hal itu. Pemuteran memberikan energi untuk mewujudkan hal tersebut.
30 Juli 2009 - Rembug RTRWP Masyarakat Sipil
Keruangan Bali harus dijaga bersama, salah satunya melalui pembuatan RTRWP yang mengakomodir kebutuhan masyarakat yang selama ini termarjinalkan. Sistem nilai dalam kultur yang selama ini hidup namun kadang dilupakan, harus dijadikan roh yang menghidupi RTRWP. Belajar dari Tenganan Pegringsingan, yang keberadaannya sudah ada sejak 1000 tahun lalu. Salah satu awig yang harus ditaati, "... tidak boleh barang siapapun orang desa itu menggadaikan atau menjual sawah, tegalan, pekarangan ..."
24 Juli 2009 - Fasilitasi Pelatihan Ekowisata untuk Wakatobi
Wangi-wangi, Kaledupa, Tomia, Binongko. Empat pulau di Sulawesi Tenggara. Sekelompok masyarakat yang ada di empat pulau tersebut sepakat untuk mengembangkan ekowisata di daerahnya masing-masing ... bukan sekedar menjadi pemandu wisata. Pelatihan dilakukan di kantor Taman Nasional Bali Barat, diikuti 20 orang dari keempat pulau dan 5 orang dari Taman Nasional di Wakatobi. Tanggal 26-nya mereka mengunjungi Nusa Ceningan untuk melihat ekowisata yang dikembangkan di sana.
29 Juli 2009 - Pertemuan Informal Ekowisata
Membuat standar sendiri ... mengapa tidak? Bali harus mempunyai standar wisata eko yang berdasarkan nilai lokal. Kultur dan ekologi menjadi satu hal yang sangat penting, bukan hanya fisik. Pak Gede Ardika sangat mendukung dan mempunyai pemikiran yang sama tentang hal itu. Pemuteran memberikan energi untuk mewujudkan hal tersebut.
30 Juli 2009 - Rembug RTRWP Masyarakat Sipil
Keruangan Bali harus dijaga bersama, salah satunya melalui pembuatan RTRWP yang mengakomodir kebutuhan masyarakat yang selama ini termarjinalkan. Sistem nilai dalam kultur yang selama ini hidup namun kadang dilupakan, harus dijadikan roh yang menghidupi RTRWP. Belajar dari Tenganan Pegringsingan, yang keberadaannya sudah ada sejak 1000 tahun lalu. Salah satu awig yang harus ditaati, "... tidak boleh barang siapapun orang desa itu menggadaikan atau menjual sawah, tegalan, pekarangan ..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar