Mari hening sejenak ...
Pada 21 Maret 2009, jam 10 pagi sampai 2 siang
Berikan bumi waktu untuk bernafas tanpa emisi gas rumah kaca
Walaupun hanya empat jam
Kalimat ajakan tersebut diteriakkan Herni di depan seputar bundaran Catur Muka, Denpasar. Bersama Siska, Herni rela berdiri di bawah terik matahari tanggal 16 Maret 2009 jam 10 pagi untuk mengkampanyekan Hari Hening Sedunia atau lebih dikenal dengan World Silent Day.
Gagasan ini muncul sejak bulan Agustus 2007 sebagai respon terhadap rencana perhelatan akbar konferensi perubahan iklim di Nusa Dua, Bali pada Desember 2008. Ketika film tentang Nyepi di Bali diputar selama satu menit dalam konferensi tersebut, gagasan World Silent Day mulai mendapat respon positif dari para peserta konferensi. Pilihan pada tanggal 21 Maret didasarkan atas posisi matahari pada ekuinox utara. Ternyata pada tanggal yang sama juga ditetapkan sebagai Hari Kehutanan Sedunia, dilanjutkan pada 22 Maret sebagai Hari Air Sedunia.
Sampai saat ini, Kolaborasi Bali untuk Perubahan Iklim masih terus mencari dukungan, terutama dalam bentuk tanda tangan sebagai satu upaya untuk dapat diajukan dan diakui oleh UN sehingga benar-benar bisa dikenal dan dilaksanakan oleh semua orang yang tinggal di bumi. Memberikan waktu istirahat bagi bumi dalam tugasnya menghirup gas rumah kaca.
Ajakan bergabung dalam World Silent Day tahun ini dilakukan juga dengan membagikan brosur kepada para pengguna jalan raya, juga di seputaran Catur Muka. Dilanjutkan dengan konferensi pers, mengajak teman-teman media untuk ikut menyebarluaskan informasi WSD. Tahun 2009 adalah tahun kedua WSD, silakan mengunjungi www.worldsilentday.org untuk informasi lebih lengkap dan meng'unggah' poster, stiker, atau kalender World Silent Day.
Salam hening untuk kita semua ...
Pada 21 Maret 2009, jam 10 pagi sampai 2 siang
Berikan bumi waktu untuk bernafas tanpa emisi gas rumah kaca
Walaupun hanya empat jam
Kalimat ajakan tersebut diteriakkan Herni di depan seputar bundaran Catur Muka, Denpasar. Bersama Siska, Herni rela berdiri di bawah terik matahari tanggal 16 Maret 2009 jam 10 pagi untuk mengkampanyekan Hari Hening Sedunia atau lebih dikenal dengan World Silent Day.
Gagasan ini muncul sejak bulan Agustus 2007 sebagai respon terhadap rencana perhelatan akbar konferensi perubahan iklim di Nusa Dua, Bali pada Desember 2008. Ketika film tentang Nyepi di Bali diputar selama satu menit dalam konferensi tersebut, gagasan World Silent Day mulai mendapat respon positif dari para peserta konferensi. Pilihan pada tanggal 21 Maret didasarkan atas posisi matahari pada ekuinox utara. Ternyata pada tanggal yang sama juga ditetapkan sebagai Hari Kehutanan Sedunia, dilanjutkan pada 22 Maret sebagai Hari Air Sedunia.
Sampai saat ini, Kolaborasi Bali untuk Perubahan Iklim masih terus mencari dukungan, terutama dalam bentuk tanda tangan sebagai satu upaya untuk dapat diajukan dan diakui oleh UN sehingga benar-benar bisa dikenal dan dilaksanakan oleh semua orang yang tinggal di bumi. Memberikan waktu istirahat bagi bumi dalam tugasnya menghirup gas rumah kaca.
Ajakan bergabung dalam World Silent Day tahun ini dilakukan juga dengan membagikan brosur kepada para pengguna jalan raya, juga di seputaran Catur Muka. Dilanjutkan dengan konferensi pers, mengajak teman-teman media untuk ikut menyebarluaskan informasi WSD. Tahun 2009 adalah tahun kedua WSD, silakan mengunjungi www.worldsilentday.org untuk informasi lebih lengkap dan meng'unggah' poster, stiker, atau kalender World Silent Day.
Salam hening untuk kita semua ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar